Human Risk Management Institute

Mobile Device Security: Langkah Kecil yang Berdampak Besar

Written by Nur Rachmi Latifa | 14 Mar 2025

Perangkat mobile telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, baik untuk keperluan pribadi maupun pekerjaan. Dari komunikasi, transaksi keuangan, hingga penyimpanan data penting, hampir semua aktivitas kini bergantung pada smartphone dan tablet. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat mobile, ancaman keamanannya pun semakin kompleks. Serangan malware, phishing, pencurian data, hingga eksploitasi jaringan publik menjadi risiko yang dapat mengancam pengguna tanpa disadari. Oleh karena itu, Mobile Device Security menjadi aspek yang krusial untuk melindungi data pribadi maupun perusahaan dari potensi ancaman siber yang terus berkembang.

Perangkat Mobile: Nyaman Digunakan, Rentan Diserang

Perangkat mobile telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern, memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, bekerja, dan mengakses berbagai layanan digital. Dalam dunia kerja, perangkat ini memungkinkan fleksibilitas tinggi, mendukung produktivitas karyawan dengan akses cepat ke email, dokumen, dan aplikasi bisnis. Namun, semakin besarnya ketergantungan pada perangkat mobile juga berarti meningkatnya risiko keamanan. Data pribadi dan informasi sensitif perusahaan kini tersimpan dalam smartphone dan tablet, menjadikannya target utama bagi pelaku kejahatan siber.

Ancaman terhadap perangkat mobile terus berkembang, mulai dari malware, serangan phishing, hingga eksploitasi jaringan WiFi publik. Aplikasi berbahaya yang tampak sah dapat mencuri data tanpa disadari, sementara serangan phishing melalui email atau pesan teks semakin canggih dalam menipu pengguna agar memberikan informasi sensitif. Selain itu, kehilangan atau pencurian perangkat dapat berujung pada akses yang tidak sah terhadap data penting. Tanpa proteksi yang memadai, perangkat mobile dapat menjadi celah yang dimanfaatkan oleh hacker untuk membobol sistem perusahaan atau mencuri identitas pengguna.

Oleh karena itu, Mobile Device Security menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Langkah-langkah sederhana seperti penggunaan kata sandi yang kuat, enkripsi data, pembaruan sistem secara berkala, serta kewaspadaan terhadap ancaman phishing dapat memberikan perlindungan signifikan. Selain itu, bagi perusahaan, menerapkan kebijakan keamanan perangkat dan menggunakan solusi Mobile Device Management (MDM) dapat membantu memastikan keamanan informasi bisnis. Dengan kesadaran dan tindakan proaktif, pengguna dapat menjaga keamanan perangkat mobile mereka, melindungi data pribadi, serta mencegah potensi kerugian akibat serangan siber.

Baca juga: Risiko Keamanan dan Hukum dari Mengunduh Perangkat Lunak Bajakan

Ancaman Keamanan pada Perangkat Mobile

Seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat mobile, ancaman terhadap keamanannya pun semakin kompleks dan beragam. Perangkat seperti smartphone dan tablet menyimpan berbagai data penting, mulai dari informasi pribadi, data keuangan, hingga akses ke aplikasi bisnis. Hal ini menjadikannya target utama bagi pelaku kejahatan siber yang terus mencari cara untuk mengeksploitasi celah keamanan. Berikut adalah beberapa ancaman utama yang mengintai pengguna perangkat mobile:

Mobile Malware: Jenis-Jenis Malware yang Sering Menyerang Perangkat Mobile

Mobile malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mencuri data, merusak sistem, atau mengontrol perangkat tanpa izin pengguna. Jenis-jenis malware yang sering menyerang perangkat mobile antara lain:

  • Trojan: Malware yang menyamar sebagai aplikasi sah dan mencuri data pengguna.
  • Spyware: Aplikasi yang memantau aktivitas pengguna dan mengirimkan informasi sensitif ke pihak ketiga.
  • Ransomware: Malware yang mengenkripsi data di perangkat dan meminta tebusan agar data bisa dipulihkan.
  • Adware: Aplikasi berbahaya yang menampilkan iklan berlebihan dan sering kali mengarahkan pengguna ke situs phishing atau malware lainnya.

Mobile Phishing: Serangan Phishing yang Menargetkan Pengguna Smartphone

Phishing adalah salah satu teknik serangan siber yang bertujuan untuk mencuri kredensial login, informasi kartu kredit, atau data pribadi lainnya. Dalam konteks perangkat mobile, serangan phishing bisa datang dalam berbagai bentuk:

  • Smishing (SMS Phishing): Serangan yang dilakukan melalui pesan teks berisi tautan berbahaya.
  • Vishing (Voice Phishing): Penipuan melalui panggilan telepon yang mengelabui korban untuk memberikan informasi sensitif.
  • Email dan Aplikasi Phishing: Serangan melalui email atau notifikasi palsu yang tampak seperti dari layanan resmi, mengarahkan korban untuk memasukkan data login di situs berbahaya.

Serangan Jaringan Publik: Risiko WiFi Publik dan Bagaimana Hacker Dapat Mengakses Data

WiFi publik sering digunakan untuk mengakses internet dengan mudah, tetapi juga menjadi sasaran empuk bagi hacker. Beberapa risiko utama yang ditimbulkan oleh jaringan publik meliputi:

  • Man-in-the-Middle (MitM) Attack: Penyerang menyadap komunikasi antara pengguna dan server, mencuri data sensitif seperti kredensial login dan transaksi keuangan.
  • Evil Twin Attack: Hacker membuat jaringan WiFi palsu yang menyerupai jaringan resmi untuk mencuri data pengguna yang terhubung ke jaringan tersebut.
  • Packet Sniffing: Teknik di mana hacker memantau lalu lintas data pada jaringan tidak terenkripsi untuk mencuri informasi.

Aplikasi Berbahaya: Ancaman dari Aplikasi Palsu atau Tidak Resmi

Banyak pengguna menginstal aplikasi tanpa mengecek keamanannya terlebih dahulu, sehingga meningkatkan risiko keamanan. Aplikasi berbahaya bisa berasal dari sumber tidak resmi atau bahkan menyusup ke dalam toko aplikasi resmi. Ancaman yang ditimbulkan meliputi:

  • Aplikasi dengan Malware: Mengandung kode berbahaya yang bisa mencuri data atau mengontrol perangkat.
  • Aplikasi dengan Izin Berlebihan: Meminta akses yang tidak perlu seperti kontak, lokasi, atau kamera, yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan jahat.
  • Aplikasi Kloning: Aplikasi tiruan dari aplikasi populer yang dibuat untuk menipu pengguna agar memasukkan data login mereka.

Pencurian dan Kehilangan Perangkat: Dampak Kehilangan Perangkat yang Tidak Diamankan

Kehilangan atau pencurian perangkat mobile dapat mengakibatkan kebocoran data yang serius jika perangkat tidak diamankan dengan baik. Beberapa risiko utama dari kehilangan perangkat meliputi:

  • Akses Tidak Sah ke Data: Jika perangkat tidak memiliki kata sandi atau enkripsi, pencuri dapat dengan mudah mengakses informasi penting.
  • Penyalahgunaan Identitas: Akun yang tersimpan di perangkat dapat digunakan untuk melakukan penipuan atau aktivitas ilegal.
  • Kompromi Data Perusahaan: Jika perangkat digunakan untuk pekerjaan, kehilangan data sensitif dapat menyebabkan kebocoran informasi bisnis dan merugikan perusahaan.

Dengan meningkatnya ancaman ini, penting bagi pengguna untuk meningkatkan kesadaran terhadap keamanan perangkat mobile mereka dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Langkah Kecil untuk Keamanan Perangkat Mobile

Keamanan perangkat mobile tidak selalu memerlukan solusi yang rumit atau mahal. Dengan langkah-langkah sederhana, pengguna dapat mengurangi risiko serangan siber dan melindungi data penting yang tersimpan di perangkat mereka. Banyak kasus kebocoran data atau serangan siber terjadi karena kelalaian dalam pengamanan dasar perangkat. Oleh karena itu, menerapkan langkah-langkah berikut dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap berbagai ancaman siber yang mengintai pengguna perangkat mobile.

Gunakan Kata Sandi dan Autentikasi yang Kuat

Salah satu langkah paling dasar dalam menjaga keamanan perangkat mobile adalah dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan autentikasi tambahan. Pastikan perangkat Anda memiliki PIN, password, atau metode biometrik seperti sidik jari atau Face ID untuk menghindari akses tidak sah. Selain itu, mengaktifkan autentikasi multi-faktor (MFA) sangat penting untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun yang tersimpan di perangkat. Dengan MFA, meskipun seseorang berhasil mendapatkan kata sandi Anda, mereka tetap tidak dapat mengakses akun tanpa kode verifikasi tambahan.

Selalu Perbarui Perangkat dan Aplikasi

Banyak serangan siber memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi dan aplikasi yang belum diperbarui. Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa perangkat Anda menjalankan versi terbaru dari sistem operasi dan aplikasi yang digunakan. Pembaruan rutin tidak hanya menghadirkan fitur baru tetapi juga memperbaiki celah keamanan yang bisa dieksploitasi oleh peretas. Menggunakan sistem atau aplikasi yang sudah usang meningkatkan risiko terkena serangan malware dan pencurian data.

Hati-hati dalam Menginstal Aplikasi

Aplikasi berbahaya sering kali menjadi pintu masuk bagi malware dan serangan phishing. Untuk menghindari risiko ini, unduh aplikasi hanya dari sumber resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store, karena platform ini memiliki sistem verifikasi keamanan yang lebih ketat. Selain itu, sebelum menginstal aplikasi, periksa izin yang diminta—jika sebuah aplikasi meminta akses ke data atau fitur yang tidak relevan dengan fungsinya, maka sebaiknya dihindari.

Enkripsi dan Backup Data

Mengaktifkan enkripsi perangkat dapat melindungi data Anda dari akses yang tidak sah, terutama jika perangkat hilang atau dicuri. Enkripsi memastikan bahwa data tidak dapat dibaca oleh pihak lain tanpa kredensial yang benar. Selain itu, melakukan backup data secara rutin ke layanan cloud atau penyimpanan eksternal akan memastikan bahwa Anda tidak kehilangan data penting akibat kerusakan perangkat atau serangan ransomware.

Hindari Jaringan WiFi Publik Tanpa Proteksi

WiFi publik sering kali digunakan oleh hacker untuk mencuri data pengguna melalui teknik seperti Man-in-the-Middle (MitM) attack atau Evil Twin attack. Jika memungkinkan, hindari mengakses informasi sensitif saat menggunakan WiFi publik. Sebagai solusi tambahan, gunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi lalu lintas internet dan mencegah peretas mengakses data Anda saat terhubung ke jaringan publik.

Waspada terhadap Serangan Phishing dan Smishing

Serangan phishing melalui email dan smishing (SMS phishing) semakin marak dan sering kali sulit dikenali. Untuk menghindari jebakan ini, perhatikan tanda-tanda phishing, seperti tautan mencurigakan, permintaan informasi pribadi yang tidak wajar, atau pesan yang mengandung tekanan untuk segera bertindak. Jangan pernah mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal.

Aktifkan Fitur Temukan Perangkat

Jika perangkat mobile Anda hilang atau dicuri, fitur seperti "Find My Device" (Android) atau "Find My iPhone" (Apple) dapat membantu melacak lokasinya. Fitur ini juga memungkinkan pengguna untuk mengunci perangkat dari jarak jauh atau bahkan menghapus seluruh data untuk mencegah akses tidak sah. Mengaktifkan fitur ini akan memberikan perlindungan tambahan jika perangkat Anda jatuh ke tangan yang salah.

Keamanan Mobile Device dalam Lingkup Perusahaan

Dalam lingkungan bisnis modern, perangkat mobile menjadi alat yang sangat penting bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas kerja. Banyak perusahaan menerapkan kebijakan Bring Your Own Device (BYOD), di mana karyawan diperbolehkan menggunakan perangkat pribadi mereka untuk mengakses sistem dan data perusahaan. Namun, kebijakan ini juga membawa risiko keamanan yang signifikan jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan standar keamanan dalam kebijakan BYOD, seperti persyaratan penggunaan kata sandi yang kuat, enkripsi data, serta pembatasan akses ke sistem perusahaan hanya untuk perangkat yang telah diverifikasi. Dengan kebijakan yang jelas, perusahaan dapat meminimalkan risiko kebocoran data dan serangan siber yang berasal dari perangkat pribadi karyawan.

Selain kebijakan BYOD yang aman, perusahaan juga dapat menggunakan Mobile Device Management (MDM) untuk mengontrol dan mengamankan perangkat yang terhubung ke sistem mereka. MDM memungkinkan perusahaan untuk memantau perangkat karyawan, menerapkan kebijakan keamanan seperti enkripsi data, serta melakukan penghapusan data jarak jauh jika perangkat hilang atau dicuri. Dengan solusi MDM, perusahaan dapat memastikan bahwa perangkat yang digunakan untuk keperluan bisnis memiliki tingkat keamanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ini sangat penting terutama bagi organisasi yang menangani data sensitif atau beroperasi di industri dengan regulasi ketat terkait perlindungan data.

Namun, teknologi dan kebijakan saja tidak cukup tanpa kesadaran dari para karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadakan edukasi dan pelatihan keamanan perangkat mobile secara berkala. Karyawan harus diberikan pemahaman mengenai ancaman siber yang dapat menyerang perangkat mereka, seperti phishing, malware, atau akses jaringan yang tidak aman. Selain itu, mereka juga harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda ancaman serta menerapkan langkah-langkah keamanan dasar, seperti memperbarui perangkat, menggunakan VPN saat mengakses jaringan publik, dan tidak mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi. Dengan kombinasi kebijakan, teknologi, dan edukasi yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa keamanan perangkat mobile tetap terjaga dan risiko serangan siber dapat diminimalisir.

Baca juga: Risiko Menggunakan Wi-Fi Publik dan Cara Menjaga Keamanan

Kesimpulan

Keamanan perangkat mobile bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga menjadi perhatian utama bagi perusahaan yang mengandalkan teknologi dalam operasionalnya. Ancaman siber yang terus berkembang menuntut langkah-langkah proaktif, mulai dari penggunaan kata sandi yang kuat, pembaruan perangkat secara berkala, hingga kewaspadaan terhadap serangan phishing. Langkah-langkah sederhana ini dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap pencurian data dan serangan siber. Namun, teknologi saja tidak cukup—kesadaran dan edukasi berkelanjutan bagi pengguna juga menjadi faktor kunci dalam membangun ekosistem keamanan yang kuat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang ada serta penerapan kebijakan keamanan yang tepat, individu dan perusahaan dapat bersama-sama menciptakan perlindungan yang lebih efektif bagi perangkat mobile mereka.