Human Risk Management Institute

Protokol MQTT: Jantung IoT yang Rentan terhadap Serangan Siber

Written by Hastin Lia | 06 Jan 2025

Internet of Things (IoT) telah menjadi salah satu inovasi teknologi paling revolusioner dalam beberapa dekade terakhir. Dari rumah pintar hingga kota pintar, IoT menghubungkan perangkat untuk menciptakan ekosistem yang lebih efisien. Di balik keberhasilan IoT, terdapat protokol komunikasi bernama MQTT. Namun, meskipun menjadi tulang punggung komunikasi IoT, protokol MQTT juga memiliki celah keamanan yang perlu diwaspadai.

Apa Itu MQTT?

MQTT, atau Message Queuing Telemetry Transport, adalah protokol komunikasi ringan yang dirancang untuk menghubungkan perangkat dengan koneksi bandwidth rendah atau jaringan yang tidak stabil. MQTT pertama kali dikembangkan oleh IBM pada tahun 1999 untuk aplikasi yang memerlukan efisiensi tinggi dan konsumsi daya rendah, seperti pemantauan pipa minyak.

Protokol MQTT bekerja berdasarkan model publish/subscribe. Dalam model ini, pengirim (publisher) dan penerima (subscriber) tidak saling berkomunikasi secara langsung. Sebagai gantinya, mereka terhubung melalui broker MQTT, yang bertindak sebagai perantara untuk mengelola pesan. Pendekatan ini membuat MQTT sangat cocok untuk aplikasi IoT, di mana ribuan perangkat dapat berkomunikasi secara bersamaan.

Baca juga: Aplikasi Mod WA seperti WA GB, Pilihan Berisiko Tinggi untuk Pengguna

Mengapa MQTT Menjadi Favorit di Dunia IoT?

  1. Ringan dan Efisien MQTT dirancang untuk bekerja dengan perangkat yang memiliki sumber daya terbatas. Karena itu, protokol ini menggunakan overhead data yang sangat rendah, menjadikannya ideal untuk perangkat IoT seperti sensor dan aktuator.
  2. Mendukung Banyak Perangkat Dalam arsitektur IoT, sering kali ribuan perangkat perlu berkomunikasi secara bersamaan. MQTT memungkinkan komunikasi skala besar ini tanpa membebani jaringan.
  3. Fleksibilitas Protokol ini dapat digunakan untuk berbagai kasus penggunaan, mulai dari rumah pintar hingga sistem industri dan kendaraan otonom.
  4. Kompatibilitas dengan Banyak Platform MQTT kompatibel dengan berbagai bahasa pemrograman dan platform perangkat keras, menjadikannya pilihan populer untuk pengembang IoT.
  5. Reliabilitas di Kondisi Jaringan Tidak Stabil Salah satu keunggulan utama MQTT adalah kemampuannya untuk menjaga reliabilitas pesan bahkan di jaringan yang tidak stabil. Fitur seperti Quality of Service (QoS) memungkinkan pengiriman ulang pesan hingga diterima dengan benar oleh subscriber.
  6. Penghematan Energi Karena dirancang untuk perangkat dengan sumber daya rendah, MQTT memungkinkan penghematan energi yang signifikan. Hal ini sangat penting untuk perangkat IoT yang bergantung pada baterai.

Kelemahan Keamanan pada MQTT

Meskipun keunggulannya, protokol MQTT memiliki beberapa kelemahan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh aktor jahat. Berikut adalah beberapa celah keamanan utama:

  1. Kurangnya Enkripsi Default MQTT tidak mengimplementasikan enkripsi secara bawaan. Tanpa enkripsi, data yang dikirim melalui broker MQTT dapat dengan mudah disadap oleh pihak ketiga.
  2. Autentikasi Lemah Autentikasi pengguna sering kali hanya menggunakan username dan password sederhana, yang membuat protokol ini rentan terhadap serangan brute force.
  3. Manajemen Akses yang Buruk MQTT tidak memiliki mekanisme bawaan untuk mengatur izin akses secara granular. Hal ini memungkinkan perangkat yang tidak sah untuk mengakses data sensitif.
  4. Ketergantungan pada Broker Broker MQTT menjadi titik pusat komunikasi, sehingga menjadi target utama bagi serangan seperti Distributed Denial of Service (DDoS).
  5. Serangan Man-in-the-Middle (MITM) Karena tidak ada enkripsi default, komunikasi MQTT dapat dengan mudah diintersepsi, memungkinkan penyerang untuk memodifikasi data sebelum sampai ke tujuan.
  6. Eksposur Topik Publik Topik dalam MQTT sering kali diekspos secara publik tanpa proteksi yang memadai. Hal ini memungkinkan aktor jahat untuk memantau atau bahkan mempublikasikan data palsu ke topik tersebut.

Contoh Serangan Siber pada MQTT

  1. Penyadapan Data Tanpa enkripsi, data yang dikirim melalui protokol MQTT dapat disadap oleh pihak ketiga. Contohnya, informasi lokasi dari perangkat GPS dapat digunakan untuk melacak pergerakan pengguna.
  2. Penyusupan Perangkat Tidak Sah Dengan lemahnya autentikasi, perangkat tidak sah dapat bergabung dengan jaringan MQTT dan mengirimkan data palsu untuk mengganggu operasi sistem.
  3. Serangan DDoS Penyerang dapat membanjiri broker MQTT dengan permintaan yang berlebihan, membuat sistem tidak dapat melayani komunikasi yang sah.
  4. Pemalsuan Data Dalam serangan MITM, penyerang dapat mengubah pesan yang dikirim antara perangkat IoT dan broker, yang berpotensi menyebabkan kerusakan fisik atau operasional.
  5. Pengambilalihan Broker Jika broker MQTT tidak diamankan dengan benar, penyerang dapat mengambil alih kontrol broker dan memblokir komunikasi antar perangkat.

Cara Memitigasi Risiko Keamanan pada MQTT

Untuk mengamankan protokol MQTT, pengembang dan organisasi IoT harus mengambil langkah-langkah berikut:

  1. Gunakan TLS untuk Enkripsi Implementasi Transport Layer Security (TLS) dapat memastikan bahwa data yang dikirim melalui broker MQTT terenkripsi, melindunginya dari penyadapan.
  2. Autentikasi yang Lebih Kuat Gunakan autentikasi berbasis sertifikat atau OAuth untuk meningkatkan keamanan akses ke broker MQTT.
  3. Penerapan Manajemen Akses Konfigurasikan broker untuk mengatur izin akses secara granular, sehingga hanya perangkat yang sah dapat mengakses topik tertentu.
  4. Pemantauan dan Logging Implementasikan pemantauan dan logging pada broker MQTT untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time.
  5. Pembaruan Perangkat Lunak Selalu perbarui perangkat lunak broker MQTT dan perangkat IoT untuk melindungi sistem dari kerentanan yang telah diketahui.
  6. Segmentasi Jaringan Pisahkan jaringan perangkat IoT dari jaringan lain untuk mengurangi risiko penyebaran serangan.
  7. Penggunaan Firewall Gunakan firewall yang dirancang khusus untuk protokol MQTT untuk memblokir akses tidak sah dan memantau lalu lintas jaringan.

Masa Depan Keamanan MQTT

Dalam beberapa tahun ke depan, protokol MQTT diprediksi akan tetap menjadi jantung komunikasi IoT. Namun, peningkatan keamanan harus menjadi prioritas. Standar seperti MQTT 5.0 sudah memperkenalkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan keamanan dan fleksibilitas, termasuk mekanisme autentikasi tambahan dan dukungan untuk header properti.

Selain itu, pengembangan alat keamanan IoT seperti firewall khusus MQTT dan sistem deteksi intrusi (IDS) akan membantu organisasi melindungi jaringan mereka dari ancaman siber.

Baca juga: Mencegah Data Breach: Strategi untuk Hindari Kebocoran Data

Kesimpulan

Protokol MQTT adalah jantung komunikasi IoT yang memungkinkan konektivitas perangkat secara efisien dan fleksibel. Namun, seperti teknologi lainnya, MQTT memiliki kelemahan yang dapat dieksploitasi oleh aktor jahat. Untuk memitigasi risiko ini, organisasi harus mengimplementasikan langkah-langkah keamanan yang komprehensif, seperti enkripsi, autentikasi yang kuat, dan manajemen akses.

Dengan pendekatan yang proaktif, protokol MQTT dapat terus mendukung perkembangan IoT sambil memastikan keamanan data dan perangkat yang terhubung. Oleh karena itu, memahami apa itu MQTT dan bagaimana mengamankannya adalah langkah penting bagi pengembang dan pengguna IoT di era digital ini.