<img height="1" width="1" style="display:none" src="https://www.facebook.com/tr?id=2253229985023706&amp;ev=PageView&amp;noscript=1">

back to HRMI

Klik Sembarangan Berbahaya! Begini Cara Hacker Curi Informasi Pribadi

Read Time 4 mins | Written by: Hastin Lia

Klik Sembarangan

Informasi pribadi menjadi salah satu aset paling berharga yang dimiliki seseorang. Data pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, hingga informasi keuangan sering kali menjadi target utama para hacker. Sayangnya, banyak pengguna internet yang tidak menyadari betapa mudahnya informasi mereka dicuri hanya karena satu klik sembarangan. Artikel ini akan membahas berbagai cara hacker mendapatkan informasi pribadi dan bagaimana kita dapat melindungi diri dari ancaman tersebut.

1. Phishing: Serangan Paling Umum

Phishing adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan oleh hacker untuk mencuri informasi pribadi. Dalam serangan ini, hacker akan membuat email, situs web, atau pesan yang tampak seperti berasal dari sumber terpercaya, seperti bank, institusi pemerintah, atau perusahaan teknologi terkenal.

Misalnya, Anda menerima email dari "bank" yang meminta Anda untuk memperbarui informasi akun. Email ini biasanya disertai tautan yang mengarahkan Anda ke situs web palsu yang terlihat sangat mirip dengan situs asli. Begitu Anda memasukkan informasi login, hacker akan langsung mendapatkan akses ke akun Anda.

Cara Menghindari Phishing:

  • Jangan pernah klik tautan dari email atau pesan yang mencurigakan.
  • Periksa alamat URL dengan saksama sebelum memasukkan informasi.
  • Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) untuk menambah lapisan keamanan.

Baca juga: Ancaman Spionase Siber terhadap Bisnis dan Pemerintahan

2. Malware: Perangkat Lunak Berbahaya

Malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk merusak atau mencuri data dari perangkat Anda. Hacker dapat menyebarkan malware melalui lampiran email, tautan di media sosial, atau bahkan aplikasi yang diunduh dari sumber tidak terpercaya.

Beberapa jenis malware yang sering digunakan untuk mencuri informasi pribadi meliputi:

  • Keylogger: Merekam setiap tombol yang Anda tekan pada keyboard, termasuk kata sandi.
  • Spyware: Memata-matai aktivitas online Anda dan mengirimkan data ke hacker.
  • Ransomware: Mengenkripsi data Anda dan meminta tebusan agar data tersebut dapat diakses kembali.

Cara Menghindari Malware:

  • Gunakan perangkat lunak antivirus yang terpercaya.
  • Jangan unduh file atau aplikasi dari sumber yang tidak dikenal.
  • Selalu perbarui perangkat lunak dan sistem operasi Anda.

3. Man-in-the-Middle (MITM) Attack

Serangan MITM terjadi ketika hacker menyusup ke komunikasi antara dua pihak, seperti antara Anda dan situs web. Hacker dapat mencuri data seperti kata sandi, informasi kartu kredit, atau bahkan data percakapan pribadi.

Salah satu cara umum MITM dilakukan adalah dengan menciptakan jaringan Wi-Fi palsu di tempat umum. Misalnya, Anda terhubung ke Wi-Fi gratis di kafe tanpa menyadari bahwa jaringan tersebut dikendalikan oleh hacker.

Cara Menghindari MITM:

  • Hindari menggunakan Wi-Fi publik untuk transaksi sensitif.
  • Gunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi data Anda.
  • Periksa sertifikat keamanan situs (https) sebelum memasukkan informasi pribadi.

4. Social Engineering: Memanfaatkan Kelemahan Manusia

Social engineering adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan hacker untuk mendapatkan informasi pribadi. Teknik ini sering kali tidak melibatkan teknologi canggih, tetapi bergantung pada kebiasaan manusia yang mudah percaya atau kurang waspada.

Contohnya, seorang hacker bisa menelepon Anda dan mengaku sebagai petugas bank. Mereka kemudian meminta informasi kartu kredit atau kode OTP Anda dengan alasan untuk memverifikasi transaksi.

Cara Menghindari Social Engineering:

  • Jangan pernah memberikan informasi sensitif melalui telepon, kecuali Anda yakin 100% dengan identitas penelepon.
  • Waspadai permintaan yang mendesak atau mencurigakan.
  • Didik diri Anda dan orang sekitar tentang teknik-teknik manipulasi yang umum digunakan.

5. Data Breach: Kebocoran Data Massal

Data breach atau kebocoran data adalah insiden di mana data pribadi pengguna dicuri dari basis data perusahaan atau institusi. Kebocoran data dapat terjadi karena serangan hacker atau kelalaian dalam sistem keamanan perusahaan.

Ketika data Anda bocor, informasi tersebut sering kali dijual di dark web atau digunakan untuk melakukan kejahatan seperti pencurian identitas.

Cara Melindungi Diri dari Data Breach:

  • Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.
  • Aktifkan notifikasi keamanan pada akun Anda.
  • Secara rutin periksa apakah data Anda pernah bocor melalui layanan seperti "Have I Been Pwned."

6. Teknik Brute Force: Menebak Kata Sandi

Teknik brute force adalah metode mencoba berbagai kombinasi kata sandi hingga menemukan yang benar. Hacker sering menggunakan alat otomatis untuk mempercepat proses ini.

Kata sandi yang lemah, seperti "123456" atau "password," sangat rentan terhadap serangan brute force.

Cara Menghindari Brute Force:

  • Gunakan kata sandi yang kompleks, terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.
  • Jangan gunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun.
  • Gunakan pengelola kata sandi (password manager) untuk menyimpan dan membuat kata sandi yang kuat.

7. Fake Apps dan Extensions

Aplikasi atau ekstensi palsu adalah perangkat lunak yang dirancang menyerupai aplikasi resmi tetapi mengandung kode berbahaya. Begitu Anda mengunduh dan menginstalnya, hacker dapat mengakses data yang ada di perangkat Anda.

Contohnya adalah aplikasi yang menjanjikan fitur canggih tetapi meminta izin akses yang tidak relevan, seperti kontak atau kamera.

Cara Menghindari Fake Apps:

  • Unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.
  • Periksa ulasan dan jumlah unduhan sebelum menginstal aplikasi.
  • Waspadai aplikasi yang meminta izin akses yang tidak masuk akal.

8. QR Code Scams

QR code semakin banyak digunakan untuk pembayaran, berbagi informasi, dan lain-lain. Namun, hacker juga memanfaatkan QR code palsu untuk mengarahkan pengguna ke situs web berbahaya atau mengunduh malware.

Misalnya, Anda memindai QR code di tempat umum yang mengarahkan Anda ke halaman login palsu. Jika Anda memasukkan informasi di sana, hacker bisa langsung mencurinya.

Cara Menghindari QR Code Scams:

  • Periksa QR code dengan teliti sebelum memindainya.
  • Hindari memindai QR code dari sumber yang tidak terpercaya.
  • Gunakan aplikasi QR code scanner yang dapat memeriksa keamanan tautan sebelum membukanya.

Baca juga: Apa Itu Deepfake? Teknologi Canggih dengan Potensi Berbahaya

Kesimpulan

Hacker menggunakan berbagai cara untuk mencuri informasi pribadi, mulai dari phishing hingga serangan malware. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan melindungi diri dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Jangan pernah menganggap remeh klik sembarangan, karena satu kesalahan kecil dapat berakibat fatal bagi keamanan data Anda.

Sebagai pengguna internet yang cerdas, pastikan Anda:

  • Selalu waspada terhadap email atau pesan mencurigakan.
  • Menggunakan perangkat lunak keamanan yang terpercaya.
  • Membiasakan diri untuk memverifikasi setiap tautan, aplikasi, dan jaringan sebelum menggunakannya.

Dengan menjaga kebiasaan digital yang baik, Anda dapat meminimalkan risiko menjadi korban hacker. Ingat, di dunia digital, keamanan adalah tanggung jawab kita bersama.

Satu Solusi Kelola Keamanan Siber Karyawan Secara Simple & Otomatis

Hastin Lia

Passionate di dunia IT, sering berbagi tentang teknologi, keamanan data, dan solusi digital.